Beludak Toba, si “Bisa” saksi “Bisu”

Trimeresurus sabahi toba atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Beludak, adalah satu dari semua keluarga ular Viperidae yang sangat berbisa, jenis ular ini memiliki jenis venom Hemotoksin yang dapat menyebabkan penderita gigitan pembekakan, pendarahan, dan kerusakan organ serius terutama pada area bekas gigitan, ulaar ini memiliki warna Hijau dan Biru pada kulit dalam, dan kuning pada bagian ventral tubuh, mata merah menyala atau oranye, dengan moncong hijau kebiruan, Warna cantik ini menyimpan sifatnya yang berbisa, ular ini juga sebagai saksi Bisu, kenapa?

Sebelumnya dari berbagai penelitian yang telah dilakukan pada genus ular ini sangat-sangat atau sukar untuk dijelaskan secara sains, terlebih untuk dari keluarga Viperidae untuk genus Trimeresurus di Paparan Sunda (Sunda Shelf) pada beberapa spesies tidak memiliki beda nyata berdasarkan taksonominya dan hanya dapat dijelaskan bahwa mereka satu spesies Trimeresurus sabahi dengan memiliki sub spesies diantaranya (Elijah W, dkk. 2016). Keunikan ini dianggap kontemporer dikarenakan salah satu yang menjadi saksi bisu dari era Pleitosen Akhir hingga saat ini yang terjadi pada 17 ribu tahun yang lalu sesaat Paparan Sunda ketika masih dalam pulau besar, spesies ini begitu tersebar pada sudut-sudut pulau seiring naiknya muka air laut yang membagi dataran ini menjadi pulau-pulau kecil yang sekarang dikenal sebagai Sunda Besar (Jawa, Kalimantan (Borneo), dan Sumatera).

Kenyataan ini membuat ular ini masih eksis dikala era Revolusi Industri 4.0, perkembangan teknologi semakin pesat dan maju, namun kemajuan ini menjadikan kemunduran dari keberadaan habitat dari Spesies ular tersebut berdasarkan Global Forest Watch 2024, area-area konservasi yang menjadi kantung habitat dari spesies ini hilang sedikit demi sedikit dikarenakan komoditas, dan kebutuhan akan hutan hasil kayu.(Nab)

You may also like

Leave a comment