Alasan Penerbangan Drone di Kawasan Konservasi Ketat Aturannya

Sertifikasi merupakan hal penting Untuk menerbangkan drone dimanapun itu, bukan hanya di kawasan konservasi sesuai regulasi yang berlaku.
Mampu membayar 2 Juta rupiah belum tentu juga mendapat izin dari pihak pengelola kawasan konservasi untuk menerbangkan drone, karena bisa jadi ada hal-hal lain yang jadi pertimbangan.
Contohnya :
1. Gangguan terhadap Satwa Liar: Suara dan keberadaan drone dapat mengganggu kehidupan satwa liar. Banyak hewan memiliki pendengaran yang sensitif, dan suara bising dari drone dapat menyebabkan stres atau perubahan perilaku. Misalnya, burung mungkin terbang menjauh dari sarangnya, meninggalkan telur atau anak-anak mereka yang rentan.
2. Potensi Kerusakan Habitat: Drone yang jatuh atau tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan fisik pada habitat, terutama di area yang rentan seperti hutan lebat, terumbu karang, atau padang rumput yang dihuni satwa langka.
3. Risiko Kebakaran: Di daerah konservasi yang kering, drone yang jatuh atau terbakar karena kegagalan mesin atau baterai bisa memicu kebakaran hutan, yang berpotensi menghancurkan lingkungan dan mengancam spesies yang dilindungi.
4. Pelanggaran Privasi dan Keamanan: Di beberapa kawasan konservasi, aktivitas penelitian atau pemantauan dilakukan oleh tim khusus yang memerlukan privasi. Drone yang diterbangkan sembarangan bisa melanggar privasi peneliti, staf, atau bahkan pengunjung lain.
5. Mengganggu Upaya Konservasi: Pengelola kawasan konservasi sering melakukan pemantauan dan pelacakan terhadap satwa liar. Kehadiran drone yang tidak terkontrol bisa mengacaukan aktivitas ini dan membuat upaya konservasi menjadi kurang efektif.
6. Legalitas dan Perlindungan Wilayah: Banyak kawasan konservasi memiliki aturan hukum yang melarang penggunaan drone untuk melindungi lingkungan dan mengatur kegiatan manusia di dalamnya. Pelanggaran aturan ini bisa berakibat pada sanksi hukum bagi pengguna drone.
Karena alasan-alasan ini, larangan penggunaan drone bertujuan untuk menjaga kelestarian ekosistem, kesehatan satwa liar, dan keberlangsungan upaya konservasi di area tersebut.(FP Rizky/Remote Pilot FASI)