AnimalEnvironment

Jerat Jahat

Geopix Asia sangat prihatin atas kematian satu individu Harimau Sumatera di Bentang Alam Bukit Tigapuluh, Jambi, akibat jerat satwa liar. Meski telah dirawat intensive, tapi akibat lukanya terlalu parah dan infeksi berat yang dideritanya saat ditemukan, membuat harimau ini tidak dapat diselamatkan. “Kejadian ini menjadi bukti nyata bahwa pemasangan jerat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, termasuk maraknya kegiatan illegal maupun perambahan hutan masih saja menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup Harimau Sumatera di habitat alaminya,” tegas Annisa Rahmawati, Senior Wildlife Campaigner Geopix.

Annisa menambahkan, “Bentang Alam Bukit Tigapuluh adalah salah satu kantong habitat penting terakhir bagi populasi satwa liar kunci di lanskap Sumatera, tidak hanya Harimau Sumatera tetapi termasuk juga Gajah dan Orangutan Sumatera. Tanpa pengamanan kawasan yang lebih ketat, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku jerat, dan keterlibatan  masyarakat sekitar dalam upaya konservasi, kita akan terus kehilangan spesies kunci dalam ekosistem ini.” Ia menekankan bahwa perlindungan menyeluruh terhadap habitat ini harus menjadi prioritas semua pihak.

“Jika tidak ada tindakan nyata dan terintegrasi, upaya konservasi hanya akan menjadi retorika kosong tanpa hasil. Geopix mendesak pemerintah terutama Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup , Kepala Kepolisian Daerah Jambi, otoritas konservasi dan para pemangku kepentingan lainnya untuk makin memperkuat komitmen dalam melindungi Bentang Alam Bukit Tigapuluh, demi masa depan Harimau Sumatera dan keberlanjutan ekosistem hutan di Sumatera,” pungkas Annisa.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button